Sweet 17th Jago 6: Membangun Persaudaraan Untuk Mewujudkan Kerja Hebat

B-Xr7hgCEAAJU55
Reuni Jago 6, Bandung 21 Pebruari 2015

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Hakekat usia manusia akan semakin bertambah. Sebagian orang merasa gembira dengan bertambahnya usia dan menganggapnya sebagai sebuah momen penting yang harus dirayakan. Usia 17 tahun sering dianggap sebagai usia beralihnya anak ke dewasa. Namun sebenarnya bukan usia yang menentukan dewasa atau tidaknya seseorang. Masih banyak orang yang usianya sudah puluhan tahun tapi berprilaku seperti anak remaja. Sebaliknya, tak sedikit yang usianya masih muda namun sikap dan cara berpikirnya luas layaknya orang dewasa.

Pada hakikatnya bertambahnya usia menjadikan quota hidup manusia di dunia semakin berkurang dan hanya Allah yang tahu batas usia manusia. Sebanyak apapun kita berdoa agar dipanjangkan usia, tetap saja manusia akan mengalami kematian. Saat ajal menjemput, tak ada lagi kesempatan untuk bertaubat. Sekarang saatnya untuk mulai mencoba intropeksi diri. Usia semakin bertambah tua. Apa saja yang sudah kita lakukan selama hidup ini ? Apakah kita sudah memberi manfaat bagi diri sendiri atau orang lain? Apakah kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengejar dunia ? Apakah ibadah, mencari ilmu, berbakti kepada orangtua dan berdakwah sudah mulai menghiasi sisa hidup kita? Dan sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk akhirat?

Sahabatku Jago 6 tidak bermaksud menggurui, setiap orang mestinya tahu bahwa dirinya suatu saat akan mati. Namun, tidak sedikit yang berdalih dan menyia-nyiakan hidupnya dengan melakukan hal yang negatif dan diharamkan. “Nanti saja lah kalau sudah tua saya akan berubah….” kira-kira itulah jawabannya jika ditanya tentang kapan akan bertaubat. Terminologi “tua” itu diusia berapa ya ? Atau bahkan ketika sudah tua pun belum tentu juga akan bertaubat. Ternyata tidak ada jaminan. Manusia memang pandai berdebat alias ngeles. Janji yang pernah diucapkan belum tentu ditepati. Astaqfirullah, maafkan hamba Yaa Rabb…

IMG-20150221-WA011
Kelas B Gel 1.

Sahabatku, waktu di dunia terasa amat singkat dan akan terus berkurang, ternyata sudah 17 tahun kita meninggalkan diklat DPT III lalu. Waktu rasanya begitu cepat berlalu. Ketika saat bertemu di acara reuni itu, tubuh yang dulunya kulihat kuat, tegap dan muda ternyata saat ini sudah memudar seiring bertambahnya usia. Rasanya baru kemarin kita selesai diklat dan penempatan, sekarang sudah menyebar di seluruh Indonesia dan bahkan ada beberapa sahabat yang sudah meninggalkan kita.

Katanya waktu ibarat sebuah pisau yang tajam, ketika alat itu digunakan dengan benar maka akan bermanfaat. Sebaliknya, pisau akan melukai diri sendiri jika kita tak pandai menggunakannya. Begitu pun waktu. Jika dimanfaatkan untuk kebaikan dan amal shalih, akan mengantarkan kita menuju syurga. Sebaliknya waktu yang dilewatkan dengan hal sia-sia akan menjerumuskan kita pada neraka-Nya. Kita akan ditanya tentang setiap hal yang kita kerjakan selama hidup di dunia. Rasulullah shalallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara: umurnya untuk apa dia gunakan, tentang ilmunya sejauh mana dia amalkan ilmunya tersebut, tentang hartanya dari mana harta tersebut didapatkan dan untuk apa harta tersebut dibelanjakan, dan tentang tubuhnya, untuk apa dia gunakan.” (HR at-Tirmidzi)

Subhanalloh, hidup merupakan karunia yang tak terhingga dari Allah Ta’ala. Meskipun bersifat sementara namun inilah kesempatan kita untuk menyiapkan bekal akhirat. Kita harus menjadi hamba-Nya yang bertakwa. Memanfaatkan sisa usia dengan berbuat kebaikan dan memperbanyak amal shalih.

My dear brother Jago 6, mari kita coba menjadi insan yang efektif memanfaatkan waktu. Membagi antara kehidupan dunia dan akhirat. Tak mudah tergerus oleh hal-hal yang negatif. Saling menjaga dan mengasihi sesama. Menghiasi hari-hari dengan beribadah kepada-Nya. Menambah banyak bekal ilmu, karena ilmu menjadi penerang kehidupan kita. Mencoba selalu berusaha menjadi orang yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Seperti tema mulia yang telah kita tuliskan di usia Jago 6 yang ke 17 “Membangun Persaudaraan Untuk Mewujudkan Kerja Hebat”. Silaturahmi itu sangat penting, seperti diriwatyatkan oleh Abu Hurairah, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang suka dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturrahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557).

Sahabatku, tak lupa ku kutip puisi yang disampaikan oleh Om Avan Nurdenta….

Kadang diantara kita masih ada yg mencibir….Buat apa kumpul kumpul kalau aku masih di luar Jawa….  Buat apa kumpul kumpul kalau aku gak promosi…

Itukah gambaran kita?

Setelah 17 tahun ini banyak kita yg berubah…. saya jadi gendut…. Tante boince jadi tambah kelimis…. kelimis kehabisan rambut maksudnya….   Ada juga beberapa teman yang sudah mendahului kita…. Om M. Syafran, Om Bonifasius riza, Om Ferdinand sembiring, Om Marwali hasibuan, Om Cahyono. Semoga mereka tenang di sisi-NYA….

ada juga yg sakit parah seperti Om Yus teguh buta dan Om Amrun stroke

Apakah kita tinggal diam melihat ahli waris dan temen kita yg sakit?….  Itulah gunanya Tali Asih teman….

Kadang aku bermimpi… tiap tahun bisa meringankan beban ahli waris dari teman teman kita dan meringankan derita temen kita yg sakit…. 

Apakah ini hanya mimpiku sendiri?  Aku harap tidak….

Namun masih saja aku bertanya MAU DIBAWA KEMANA JAGO 6 KITA ?

Subhanalloh….. Sobatku Jago 6, semoga usia kita selalu barokah dan amal ibadah kita diterima Allah Ta’ala. Aamiin YRA. Selamat Milad Jago 6 yang ke 17, Barokallohu fiik…

Advertisement