Minggu lalu tanggal 25 Februari 2012 saya mendapatkan undangan untuk memberikan kuliah umum tentang manajemen dan penilaian properti di Fakultas Teknik Sipil, Universitas Islam Indonesia. Universitas yang sudah sekian puluh tahun saya tinggalkan. Adalah sebuah kehormatan bagi saya untuk dapat hadir kembali di Universitas Islam Indonesia, It feels like home.
Seakan baru beberapa saat yang lalu saya melewatkan waktu bersama para wisudawan atas undangan Rektor UII di kampus tercinta ini. Kampus yang memberikan kebebasan berpikir dan berekspresi tanpa adanya sekat-sekat tertentu ini ternyata sudah 16 tahun lalu saya tinggalkan, namun semangat dan auranya masih kental terasa sampai sekarang.
Pulang ke kotaku…. Alunan lagu Kla Project selalu terngiang ditelinga kami berdua setiap saat berkesempatan ke kota tercinta ini. Kota dimana kami berdua merajut kasih sampai sekarang. Rasa kangen saya dan istri terhadap kampus ini seakan terobati setelah kami bertemu dengan sahabat-sahabat dan guru-guru kami di sana. Kampus UII ini memang semakin lama semakin berkembang dan indah apalagi setelah ditemukan sebuah candi di dalam lingkungannya. Kami pun berkesempatan menengok musium dan candi terebut.
Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII sebagai penyelenggara acara kali ini menghadirkan tiga alumni dengan bidang kerja yang berbeda-beda. Acara ini sebenarnya digagas oleh sahabatku Fitri Nugraheni. Ibu yang satu ini memang salah satu teman seangkatan saya di FTSP yang mengabdikan dirinya menjadi dosen disana, saat ini beliau sudah bergelar Phd. Saya diundang bersama dua sahabat FTSP UII lainnya yaitu Satya Priambodo seorang pakar jembatan yang saat ini bekerja di salah satu kontraktor terkemuka di Indonesia dan Hamdi Buldan calon doktor di bidang ekonomi Islam yang sangat berpengalaman dalam bidang kewirausahaan konstruksi.
Sekeretaris Prodi Miftahul Fauziah, ST. MT. Ph.D, dalam situs UII mengungkapkan bahwa kuliah umum tersebut diinisiasi oleh kesadaran bahwa prodi telah menelurkan alumni yang sudah mempunyai kiprah besar di tingkat nasional. Menurutnya lagi bahwa para pakar sengaja didatangkan untuk memberikan semangat bagi mahasiswa….. Subhanalloh sepertinya kami masih jauh dari itu, tapi mudah-mudahan akan semakin memacu kami untuk dapat memeberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Aamiin YRA..
Dalam kuliah umum kali ini saya memcoba membuka wawasan para mahasiswa dan pakar di UII serta mengajak mereka untuk thinking out of the box. Yaitu dengan melihat derivatif ilmu Teknik Sipil dan Arsitektur yang ternyata masih sangat luas yaitu salah satunya dalam bidang manajemen dan penilaian properti. Saya mencoba memaparkan peranan penting manajemen properti baik bagi government maupun sektor swasta. Negara ini begitu giatnya melakukan pembangunan properti namun kadang melupakan aspek-aspek operasional, maintenance, audit, perbaikan, security, serta kebersihan. Bahkan tenaga-tenaga ahli dibidang ini pun masih sangat sedikit.
Padahal ditinjau dari fungsi-fungsi manajemen terlihat bahwa peranan manajemen properti begitu besar terutama dalam meningkatkan nilai properti sebagai sebuah investasi dan bisnis serta mengelola aspek fisik lingkungan properti. Perkembangan ini tentunya menuntut pengelolaan properti yang lebih baik sehingga diperlukan ketersediaan sumberdaya manusia untuk menanganinya. Saya berharap dapat mengisi ruang-ruang kosong dalam pikiran mereka dan membuka wacana baru bagi para mahasiswa untuk ikut berkiprah dibidang tersebut. Karena dengan era otonomi daerah sangat diperlukan SDM yang ahli untuk mengelola aset yang dimiliki oleh negara.
Sedang dalam kuliahnya, sahabatku Satya Priambodo memaparkan bermacam-macam tipe jembatan yang ada di Indonesia termasuk yang pernah dikerjakannya bersama PP. Banyak jembatan yang pernah ia tangani terutama di pulau Sumatra. Beliau mengatakan, pembangunan jalan dan jembatan sangat berkaitan dengan salah satu upaya pengembangan wilayah dalam mendukung pengembangan berbagai sektor kegiatan seperti ekonomi, pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, industri, pariwisata, pertambangan serta pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kegiatan perdagangan antar daerah, kegiatan administrasi pemerintahan, kegiatan sosial-politik, dan sebagainya.
Menurutnya, kondisi alam Indonesia yang banyak terdapat aliran sungai pada wilayah darat dan terdiri dari pulau-pulau dengan selat yang relatif sempit pada wilayah perairannya merupakan tantangan dalam pengembangan wilayah sehingga diperlukan infrastruktur pendukung dalam mempercepat pembangunan wilayah tersebut. Salah satu solusinya adalah peningkatan teknologi jaringan jalan dan jembatan yang tepat guna dan tepat sasaran.
Alhamdulillah disamping memberikan kuliah umum saya pun sempat melakukan refresh atas ilmu teknik sipil terutama di bidang jembatan.
Berpose bersama sahabat-sahabat UII 90-91 di RM Sate Maranggi milik sahabat Zaenal Arifin (bersorban…)