Berpetualang di bumi Sumatera Barat (1): Pantai Carocok, Painan

Para traveler dan petualang keindahan alam ciptaan Allah SWT, saat ini saya mengajak anda untuk sejenak menikmati keindahan sebuah pantai yang terletak di kota Painan. Painan adalah ibukota Kabupaten Pesisir Selatan sekaligus ibukota kecamatan IV Jurai, jaraknya dari kota Padang sekitar 75 Km. Jika anda bepergian menggunakan mobil dengan kecepatan rata-rata hanya akan menghabiskan waktu sekitar 2 jam perjalanan. Topografi kota Painan berbentuk seperti kue mangkuk. Posisi kotanya berada disekeliling perbukitan hijau dan disebelah baratnya terbentang samudera yang sangat indah.

Kota Painan diapit oleh dua aliran sungai yaitu Sungai Batang Pinang Gadang dan Sungai Batang Pinang Ketek. Sungai ini berasal dari Timbulun yang mempunyai air terjun sebanyak tujuh tingkat. Melalui Timbulun ini kota Painan dapat dilalui ke Alahan Panjang. Aliran sungai ini bermuara ke pantai Carocok dan pantai Muaro Painan. Dan keduanya menuju ke Teluk Painan yang sangat tenang karena diapit juga olehBukit Langkisau dan pincuran boga.

Menurut sejarahnya, nama Painan berasal dari kata ‘paik’ (pahit) dan ‘nian’ (sangat, amat, sekali) yang maksudnya ‘pahit sekali’ (pahitnya kehidupan di daerah Painan yang umumnya terdiri dari rawa-rawa. Ucapan ‘paik nian’ itu merupakan ucapan dari orang-orang selatan Pesisir Selatan yang merantau ke Painan, ditandai dari kata ‘nian’ (sebuah kosakata yang biasa diucapkan oleh selatan dan melayu. Pada tahun 1523 di Painan sudah berdiri sebuah surau, lembaga pendidikan agama di Minangkabau. Pada abad 16 ini pula, Pulau Cingkuk di Painan menjadi pelabuhan kapal international yang berjaya sebagai pelabuhan emas Salido.

Pada tahun 1660, Belanda pernah berkeinginan untuk memindahkan kantor perwakilan mereka dari Aceh ke Kota Padang dengan alasan lokasi dan udara yang lebih baik namun keinginan ini ditolak oleh penguasa kota Padang hingga akhirnya mereka berkantor di Salido. Perjanjian Painan pada tahun 1663 yang diprakarsai oleh Groenewegen yang membuka pintu bagi Belanda untuk mendirikan loji di kota Padang, selain kantor perwakilan mereka di Tiku dan Pariaman. Dengan alasan keamaman kantor perwakilan di kota Padang dipindahkan ke pulau Cingkuk hingga pada tahun 1667 dipindahkan lagi ke kota Padang. Bangunan itu terbakar pada tahun 1669 dan dibangun kembali setahun kemudian. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Painan)

Jika anda berkesempatan mengunjungi Sumatera Barat jangan lupa mampir ke pantai Carocok yang terletak disebelah barat kota Painan. Pantai ini sepertinya cukup terkenal di Sumatera Barat. Menurut saya pantai Carocok ini tidak kalah dari pantai lain di Bali atau Papua.Dalam kawasan objek wisata pantai Carocok Painan ini Juga terdapat sebuah bukit yang cukup terkenal pula yaitu bukit Langkisau. Bukit ini merupakan lokasi kegemaran para penghobi olah raga paralayang.

Sekitar 200 meter ke arah barat pantai Carocok ini terdapat sebuah pulau kecil bersejarah, yaitu pulau Cingkuk. Dipulau ini dapat kita jumpai bekas-bekas reruntuhan benteng Portugis. Menurut sejarah pertama kali Portugis menjejakan kakinya di pesisir pulau Sumatera adalah di pulau Cingkuk ini. Pulau kecil yang berpasir putih cukup bersih, indah dan sangat tenang ini sangat ramai dikunjungi orang untuk berwisata terutama pada saat hari libur. Berbagai kegiatan dapat dilakukan di pulau ini mulai dari mandi air laut, banana boat, menyelam sampai memancing dapat dilakukan disini.

Untuk mencapai pulau ini sangat mudah, anda cukup berdiri di ujung jembatan wisata pantai Carocok Painan yang berada dihadapan pulau Cingkuk dan kemudian beberapa orang tukang perahu bermesin tempel akan menghampiri anda. Kemudian mereka akan menawarkan jasanya untuk mengantarkan anda ke pulau Cingkuk cukup dengan Rp.10.000,- per orang pulang pergi. Nah jangan lupa jika suatu saat berkunjung ke kota Padang jangan sampai anda melewatkan lokasi indah ini.

Advertisement

7 thoughts on “Berpetualang di bumi Sumatera Barat (1): Pantai Carocok, Painan

  1. saya sering kesana karena kampung orang tua saya juga di sana,terutama di sekitar bukit langkisau dan pasir putih.

  2. baru hari jumat sabtu minggu kemaren saya ke painan , carocok, langkisau, sangat sangat indah nian

  3. Salam dari Pulau Pinang Malaysia..
    Sekitar 60an dan 70an waktu masih di sekolah, pernah terdengar sebutan Langkisau, Salido, Arau dan Solok melalui lagu-lagu Minang.. rupa-rupanya nama tempat2 yang menarik.
    Pertama kali menjejak kaki ke Sumbar pada tahun 2011.. sawah padi di Solok memang memukau… insyallah saya akan berkunjung ke Langkisau dan Salido.
    Adakah Teluk Bayur masih indah saperti yg dinyanyikan oleh Ernie Djohan?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.