JAKARTA (bisnis.com): Pemerintah berencana menambah saham beredar PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI hingga masing-masing menjadi 40% untuk mendapatkan insentif pajak.
“Selain untuk menambah jumlah saham di bursa, kami ingin agar kedua perusahaan mendapatkan insentif pajak,” ujar Menneg BUMN Mustafa Abubakar kepada pers di Gedung Bursa Efek Indonesia pagi ini seusai pencatatan perdana saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Saat ini, tuturnya, komposisi saham beredar BNI sekitar 15%, sedangkan saham beredar Bank Mandiri di pasar sekunder mencapai 33%.
Berdasarkan data Bloomberg, pemerintah Indonesia kini menguasai 66,76% saham Bank Mandiri dan 76,36% saham BNI.
Saat ini, harga saham Bank Mandiri ditransaksikan turun 2,31% ke posisi Rp4.225 per saham, mencerminkan 14,69 kali price to earning ratio (PER). Kapitalisasi pasar Bank Mandiri saat ini Rp88,59 triliun.
Saham BNI saat ini melemah 1,69% ke posisi Rp1.750 per saham, mencerminkan PER 11,87 kali. Kapitalisasi pasar saham bank itu kini mencapai Rp26,73 triliun.